Lanjutan dari Bagian 2
Server udah sip, local udah siap. Jadi sekarang waktunya coding. Fun time!
Setup Laravel
Karena baru pertama kali pake Laravel … oh, maksudnya baru pertama kali bikin full-blown web app sejak 2005, banyak yang harus dibaca-baca dulu, manual PHP, dokumentasi JavaScript di Mozilla, dll. Dan yang paling penting sekarang, seting local server ngikutin petunjuk yang ada di dokumentasinya.
Karena ada 3 konfigurasi yg berbeda, saya edit file paths.php
& masukin path untuk konfigurasi local, staging, dan production server.
$environments = array( 'dev' => array('http://localhost*', '*.dev'), 'staging'=>array('http://staging.dooitkoo.com','web127.webfaction.com'), 'production'=>array('https://dooitkoo.com','https://www.dooitkoo.com','web127.webfaction.com') );
Kode di atas artinya, untuk domain localhost dan semua yg berakhiran .dev, pake konfigurasi yang ada di direktori /dev/
, untuk domain staging.dooitkoo.com pake yang ada di /staging/
, dan seterusnya. Continue reading →